Bagikamu yang merasa bingung ingin membaca buku apa, berikut adalah daftar buku populer di Gramedia Digital yang bisa menjadi referensi bacaan menarik untuk kamu. Daftar Buku Populer di Gramedia Digital 1. Atomic Habits — James Clear
Apa itu Buku Referensi?Karakteristik Buku Referensi1. Bersumber dari Hasil Penelitian 2. Pegangan Dosen untuk Mengajar 3. Isi Buku Sesuai Alur Logika Bidang Ilmu 4. Menggunakan Bahasa Formal 5. Diterbitkan dan Ber-ISBN 6. Membahas Satu Bidang Keilmuan 7. Minimal 40 Halaman 8. Tidak Menyimpang dari Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila Format Buku ReferensiPerbedaan Buku Referensi dengan Buku Monograf1. Substansi Pembahasan 2. Jumlah Poin Angka Kredit Cara Membuat Buku Referensi1. Memahami Kode Etik Kepenulisan 2. Paham Pengertian Buku Referensi 3. Paham Struktur Isi Buku Referensi 4. Mengumpulkan Data Sebanyak Mungkin5. Menyusun Kerangka Karangan 6. Mulai Menulis 7. Dibaca Ulang 8. Dikirim ke Penerbit 30 Contoh Buku Referensi Tugas seorang dosen ternyata tidak hanya mengajar, melainkan juga meneliti yang kemudian berlanjut ke tugas menulis buku seperti buku referensi dan monograf. Menulis hasil penelitian dan kemudian mempublikasikannya adalah tugas wajib bagi dosen. Terkait tugas menerbitkan buku, dosen memiliki sejumlah pilihan dimana salah satunya adalah buku referensi. Buku referensi adalah salah satu jenis buku ilmiah yang umum ditulis dosen berdasarkan hasil penelitian kemudian diterbitkan secara resmi sehingga beri-ISBN. Buku jenis ini bisa diutamakan karena jika berhasil terbit maka dosen diberi penambahan poin angka kredit sampai 40 poin. Sejauh ini, nilai 40 poin adalah nilai angka kredit terbesar dibandingkan tugas lainnya. Namun, bagaimana menyusun buku referensi dengan benar? Apa itu Buku Referensi? Secara umum, Buku Referensi adalah suatu tulisan ilmiah dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya fokus pada satu bidang ilmu. Buku tersebut membahas topik yang cukup luas satu bidang ilmu. Sehingga di dalam satu judul buku referensi akan membahas berbagai topik di suatu bidang keilmuan. Hal ini yang membuat isi dari buku ilmiah tersebut sangat kompleks dan jumlah halamannya bisa sangat lumayan dibandingkan dengan buku ajar maupun monograf. Pembahasan yang mencakup berbagai topik di satu rumpun ilmu kemudian disusun berdasarkan logika bidang ilmu tersebut. Artinya, urutan bab atau urutan pembahasan setiap topik disesuaikan berdasarkan logika bidang ilmu. Secara sederhana, urutannya dimulai dari materi paling dasar dan dengan tingkat kesulitan paling ringan. Baru kemudian terus menanjak dan meningkat sampai ke materi lanjutan dengan tingkat kesulitan lebih tinggi. Membantu mempermudah proses penyusunannya, maka ada baiknya dosen rutin berkomunikasi dengan rekan sesama dosen yang lebih senior. Sekaligus rajin mengikuti workshop penulisan buku ilmiah, terutama jika membahas buku referensi. Mau menyusun buku referensi tapi bingung darimana dan tidak tahu aturannya? Dapatkan jawabannya di Ebook ini dan buat proses menulis Anda jadi lebih mudah!GRATIS Ebook Sukses Menulis Buku Referensi Baca Juga Perbedaan Buku Monograf, Buku Ajar, dan Buku Referensi Tips Menulis Buku Referensi dengan Tim Dosen Cara Menulis Buku Referensi yang Baik Karakteristik Buku Referensi Buku referensi yang disusun oleh dosen kemudian wajib memenuhi karakteristik atau ciri khas dari buku referensi pada umumnya. Dimana karakteristik khas tersebut antara lain 1. Bersumber dari Hasil Penelitian Karakteristik yang pertama adalah bersumber dari hasil penelitian, khususnya penelitian yang dilakukan dosen yang bersangkutan. Meskipun begitu, dosen bisa tetap mengambil referensi dari hasil penelitian sebelumnya. Sehingga buku yang disusun menjadi bagian dari pelaksanaan Tri Dharma, yakni melakukan penelitian dan menyebarluaskan hasilnya. Hasil penelitian diharapkan tidak hanya diterbitkan ke dalam jurnal dan prosiding, tapi juga buku. 2. Pegangan Dosen untuk Mengajar Buku referensi membahas seluruh topik di suatu bidang keilmuan sehingga bisa dijadikan referensi dalam penelitian maupun pendidikan. Buku ilmiah tersebut umum digunakan dosen untuk mendampingi kegiatan mengajar. Sehingga bisa membantu dosen memahami materi perkuliahan dan memaparkannya kembali kepada mahasiswa dengan jelas dan runtut. Oleh sebab itu, buku jenis ini perlu disusun dengan seksama agar bisa menjadi pegangan dosen saat mengajar. 3. Isi Buku Sesuai Alur Logika Bidang Ilmu Karakteristik berikutnya adalah isi buku yang alur penulisannya sesuai dengan logika bidang ilmu yang dibahas. Jadi seperti penjelasan sebelumnya urutan topik disesuaikan dengan alur logika bidang keilmuan, biasanya dari pembahasan dasar menuju ke pembahasan lanjutan. 4. Menggunakan Bahasa Formal Buku referensi termasuk ke dalam jenis buku ilmiah sehingga terikat oleh struktur dan juga bahasa yang digunakan. Pada aspek bahasa, buku ilmiah jenis ini diwajibkan memakai bahasa formal yang didominasi oleh bahasa ilmiah. Berhubung buku ini dibaca oleh dosen maka memakai bahasa ilmiah sesuai bidang keilmuan tidak menjadi masalah. Sebab dosen sendiri termasuk ke dalam masyarakat ilmiah yang tentu familiar dengan berbagai istilah ilmiah. 5. Diterbitkan dan Ber-ISBN Buku hasil penelitian seperti referensi kemudian diwajibkan untuk diterbitkan secara resmi. Sehingga dosen yang menulisnya kemudian mengirimkannya ke penerbit agar bisa diterbitkan lengkap dengan ISBN atau bahkan diurus KI-nya. 6. Membahas Satu Bidang Keilmuan Karakteristik lainnya dari buku jenis referensi ini adalah membahas satu bidang keilmuan dan mencakup seluruh topik di bidang keilmuan tersebut. Bagi dosen, wajib disesuaikan dengan latar belakang pendidikan dosen tersebut. Sehingga bisa dikatakan sesuai dengan bidang keilmuan yang dipelajari atau dikuasai oleh dosen yang bersangkutan. Misalnya dosen psikologi maka tidak bisa menyusun buku dari bidang keilmuan ekonomi, fisika, atau lainnya selain psikologi. 7. Minimal 40 Halaman Buku yang disusun juga harus memenuhi syarat minimal jumlah halaman sesuai ketentuan. Dimana syaratnya adalah minimal sebanyak 40 halaman, dan bisa lebih. 8. Tidak Menyimpang dari Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila Isi dari buku referensi yang disusun selain harus sesuai bidang keilmuan juga harus menjaga isinya. Supaya tidak melenceng atau menyimpang dari isi Undang-Undang Dasar 1945 dan juga Pancasila. Format Buku Referensi Terkait format buku referensi, maka akan berhubungan dengan format fisik dan juga format struktur isi. Dilihat dari format fisik, buku referensi harus memenuhi format fisik berikut Format sesuai dengan format UNESCO, dengan ukuran lebar 15,5 cm, tinggi 23 cm. Ketebalan minimal 40 halaman. Memiliki International Serial Book Number ISBN. Ditulis dengan gaya bahasa formal yang melibatkan dan memotivasi pembaca. Diketik dengan spasi 1,15 dengan huruf serif, semisal times new roman dengan ukuran 11 pt atau 12pt. Struktur kalimat mengikuti kaidah Bahasa Indonesia sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa IndonesiaPUEBI. Bukan karya plagiarisme. Tidak menyimpang dari falsafah Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI. Sedangkan jika dilihat dari format isi, maka strukturnya harus mengikuti ketentuan yang ada. Dimana dijelaskan bagian isi terdapat bagian-bagian pokok berikut Bagian Awal preliminaries terdiri atas halaman judul/cover, halaman pengesahan, daftar isi, kata pengantar, prakata, ucapan terima kasih. Isi Buku text matter yang terdiri atas bab-bab buku. Bagian Akhir postliminaries terdiri atas biografi penulis, kontributor dan indeks. Baca Juga 4 Kriteria Mutu Buku Referensi Pelajari 4 Dasar Menerbitkan Buku Referensi yang Bermutu dan Marketable Syarat Menulis Buku Referensi Hasil Penelitian Perbedaan Buku Referensi dengan Buku Monograf Bagi dosen muda biasanya akan sedikit kebingungan dalam membedakan antara buku referensi dengan buku monograf. Apalagi banyak sumber yang memberikan definisi yang sama terhadap kedua jenis buku ilmiah tersebut. Lalu, apa saja yang membedakan antara buku monograf dengan referensi yang sama-sama ditulis dosen dan sama-sama diterbitkan dengan ISBN? Secara garis besar, berikut perbedaan mendasar dari keduanya 1. Substansi Pembahasan Perbedaan paling mencolok dari buku monograf dan referensi adalah substansi pembahasan. Dimana buku monograf hanya membahas satu topik di suatu bidang keilmuan. Sementara buku referensi membahas semua topik di bidang keilmuan. 2. Jumlah Poin Angka Kredit Perbedaan yang kedua adalah dari jumlah angka kredit yang didapatkan dosen saat menerbitkan buku ilmiah. Sesuai dengan PO PAK Tahun 2019, buku monograf memiliki nilai 20 poin angka kredit. Sementara buku referensi lebih tinggi, yakni 40 poin. Supaya dosen mendapatkan penambahan poin angka kredit, maka buku tersebut sudah harus diterbitkan, dilaporkan, dan juga sudah terverifikasi oleh asesor BKD. Sehingga dosen tersebut langsung mendapatkan tambahan poin angka kredit. Jika ditelisik lebih dalam, ada dua hal tersebut yang membedakan antara buku monograf dengan referensi. Jadi, kunci utamanya adalah isi pembahasan sementara untuk hasil terkait angka kredit disesuaikan dengan pelaporan dalam BKD masing-masing dosen. Diluar dua hal tersebut, maka secara garis besar keduanya adalah sama. Seperti sumber penulisan yang sama-sama dari hasil penelitian dosen, sama-sama digunakan untuk penelitian dan pengajaran dosen, sama-sama diterbitkan dan beri-ISBN, dan lain sebagainya. Cara Membuat Buku Referensi Pembahasan selanjutnya adalah tata cara membuat buku referensi, yang tentunya wajib dipahami sebelum proses menulis mulai dilakukan. Jadi, ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dosen. Berikut penjelasan lengkapnya 1. Memahami Kode Etik Kepenulisan Tahapan pertama adalah memahami kode etik kepenulisan agar bisa jujur dalam menulis, untuk memastikan isi tulisan adalah buah pikiran sendiri. Sekaligus bebas dari tindakan plagiarisme yang sanksinya berat bagi dosen. 2. Paham Pengertian Buku Referensi Jika kode etik kepenulisan sudah dipahami, maka dosen bisa memahami juga pengertian buku referensi. Sehingga bisa tahu nanti isinya apa saja dan bagaimana menjabarkan isi berdasarkan hasil penelitian dan referensi tambahan lainnya. 3. Paham Struktur Isi Buku Referensi Tahapan selanjutnya adalah mempelajari struktur isi buku referensi, karena buku jenis ini merupakan buku ilmiah. Sehingga ada aturan ketat yang menyertai kepenulisannya. Mulai dari gaya bahasa sampai bagian isinya ada apa saja. Pemahaman ini penting agar isi dari buku yang disusun sudah memenuhi ketentuan. Apalagi jika ingin mendapatkan angka kredit dari penerbitannya, sudah tentu wajib sesuai yang dicantumkan di dalam PO PAK. 4. Mengumpulkan Data Sebanyak Mungkin Tahap selanjutnya adalah mengumpulkan data dimana data utama adalah hasil penelitian. Meskipun begitu, dosen tentu tidak cukup hanya mengandalkan data penelitian sendiri. Jadi, perlu mencari referensi sebanyak mungkin agar kualitas isi bisa terjamin dan pembahasannya juga bisa mendalam. 5. Menyusun Kerangka Karangan Selama proses mengumpulkan referensi dan data, maka dosen bisa sekaligus menyusun kerangka karangan. Namun bisa juga dilakukan setelahnya, sebab isi setiap bab tentu perlu disesuaikan dengan data yang berhasil didapatkan. Kerangka karangan akan membantu dosen memiliki peta dalam menulis buku referensi. Sehingga tetap sistematis sesuai urutan logika bidang keilmuan dan juga memudahkan dosen menulis setahap demi setahap tanpa resiko tersesat dan pembahasan melebar. 6. Mulai Menulis Jika kerangka karangan sudah selesai dibuat dan data juga sudah dirasa lengkap. Maka dosen bisa mulai menulis dimana idealnya dimulai dari bab pertama menuju ke bab terakhir. Pastikan menulis setiap hari meskipun hanya 30 menit atau 1 jam, karena dosen perlu meluangkan waktu untuk menulis. Bukan malah menunggu waktu luang yang tidak mungkin dimiliki saking sibuknya. 7. Dibaca Ulang Setelah proses menulis selesai dilakukan, maka silahkan dibaca ulang untuk mengecek ada kesalahan atau tidak. Seperti kesalahan menyusun kalimat, penggunaan tanda baca, dan kesalahan ketik typo. 8. Dikirim ke Penerbit Jika sudah melakukan editing dan revisi mandiri, silahkan kirimkan naskah ke penerbit. Sebab buku referensi perlu diterbitkan secara resmi agar memiliki ISBN dan diganjar dengan 40 poin angka kredit. 30 Contoh Buku Referensi Berikut adalah beberapa contoh buku referensi yang disusun oleh dosen dan diterbitkan bersama penerbit deepublish Buku Referensi Epigenetika karya Prof. Dr. Trina Ekawati Tallei dari Universitas Sam Ratulangi. Buku Referensi Toksikologi Lingkungan karya Juli Soemirat dari Universitas Gadjah Mada. Buku Referensi Fonetik karya Prof. Dr. Marsono, dari Universitas Gadjah Mada. Buku Referensi Mengukur Usability Perangkat Lunak karya Dr. Tenia Wahyuningrum, Buku Referensi Strategi Pemasaran karya Dr. Dr. E. H. R. Zulki Zulkifli Noor, Buku Referensi Intellectual Capital Improve Your Employee Productivity And Performance karya Dr. Elvie Maria Silalahi, dari Universitas IBBI. Buku Referensi Bencana Tanah Longsor Penyebab dan Potensi Longsor karya Dr. Muzani, Buku Referensi Transformasi Perkotaan karya di Indonesia karya Prof. Bakti Setiawan dari Universitas Gadjah Mada. Buku Referensi Kebutuhan Pasien di Ruang Perawatan Intensif Ditinjau dari Sudut Pandang Keluarga karya Dr. Moch. Bahrudin, Ns., dari Poltekkes Kemenkes Surabaya. Buku Referensi Esensi Penyusunan Anggaran Responsif Gender di Pemerintah Daerah karya Paskanova Christi Gainau dari STIE Eben Haezar Manado. Buku Referensi Bioremediasi Limbah Biometik Cair. Buku Referensi Papuanomic karya Hariman Dahrif dan Subandriyo. Buku Referensi Human Trafficking dalam Perspektif Yuridis dan Sosiologis Kemasyarakatan. Bahan Ajar Manajemen Pemasaran Kekuatan Preferensi Pengalaman sebagai Solusi Peningkatan Niat Melanjutkan Pembelian Produk karya Septiana Novita Dewi. Buku Teknik Manajemen Referensi dan Layout Karya Tulis ilmiah karya Kistan. Buku Teknik Penulisan Referensi Karya Ilmiah karya Dian Ferriswara. Buku Atribut Produk dan Kelompok Referensi dalam Perspektif Pelanggan Kerajinan Lokal karya Dr. Muchtar Ramin Ahmad, Buku Mudah Membuat Referensi dan Bibliografi karya Rudy Agung Nugroho, M. Si., dari Universitas Mulawarman. Buku Arboretum Garut Primadona Baru Wisata Edukasi, Pelestarian Dan Penelitian karya Apt. Asman Sadino, Dr. Apt. Deden Winda Suwandi, Riza Apriani, Buku Antioksidan Alami Blumea Balsamifera sebagai Antihiperkolesterolemia karya I Gede Widhiantara dan I Made Jawi. Buku Marketing Strategic karya Dr. Anggono Raras Tirto Sakti, Dr. Ade Salman Al Farisi, Ak., dan Dr. Dayan Hakim NS, Ak., CA. Buku Serum Leptin Placenta Menilik Perbedaan Kadar Pada Berat Bayi Baru Lahir Dari Ibu Obesitas karya Rini Febrianti, Buku Sejahterakah Bermukim di Rusunawa karya Dr. Intan Rahmawati, Prof. Drs. Koentjoro, Psikolog., dan Ir. Ikaputra, Buku Seleksi Varietas Unggul Ubi Jalar Berdasarkan Keragaman Genetik, Aksi Gen, Dan Stabilitas Hasil karya Dr. Yohanis Amos Mustamu, SP., Prof. Ir. Dedi Ruswandi, Prof. Dr. Ir. Hersanti, MP, dan Ir. Agung Karuniawan, Buku Menuju Industri Kecil Menengah IKM Berdaya Saing Di Era Industri Produk Rotan Indonesia Bangkit karya Indra Muis, dan Solikin, Buku Mengolah Limbah Minyak Jelantah Menjadi Produk Kewirausahaan karya Dr. Sri Adelila Sari, dkk. Buku Studi Kelayakan Dan Proposal Bisnis karya Gst. Ayu Ketut Rencana Sari Dewi, Buku Mahir Tenses Tanpa Mikir karya A. Soerjowardhana dan R. Arief Nugroho. Buku Masalah Medis Di Kedokteran Gigi karya Yudith Yunia Kusmala, dr., dkk. Buku Manajemen Pusat Sumber Belajar karya Dr. Ajat Rukajat, Artikel Terkait Keuntungan Menerbitkan Buku Ajar dan Buku Referensi Mengenal Lebih Jauh tentang Buku Referensi Pedoman Penulisan Buku Referensi Bagi Para Dosen Tahukah Anda bahwa salah satu cara untuk meningkatkan poin KUM adalah menerbitkan buku. Aturan ini tertuang dalam PO PAK 2019. Sayangnya, kesibukan dalam mengajar, membuat dosen lupa dengan kewajiban lainnya yaitu mengembangkan karir. Maka dari itu, Penerbit Deepublish hadir untuk membantu para dosen meningkatkan poin KUM dengan menerbitkan buku. Kunjungi halaman Daftar Menerbitkan Buku, agar konsultan kami dapat segera menghubungi Anda. Selain itu, kami juga mempunyai E-book Gratis Panduan Menerbitkan Buku yang bisa membantu Anda dalam menyusun buku. Berikut pilihan E-Book Gratis yang bisa Anda dapatkan Download Ebook Gratis Strategi Jitu Menulis Buku Monograf Download Ebook Gratis Self Publishing Download Ebook Gratis Rahasia Menulis Buku Ajar Download Ebook Gratis Pedoman Menulis Buku Ajar Versi Cepat Paham Download Ebook Gratis Cerdas Menulis Buku Referensi Download Ebook Gratis Cara Praktis Menulis Buku Premium
Bukutertebal di dunia urutan kedua, yaitu buku Bawwabatun Najah karya seorang puisiwati Aljazair yang bernama Nuroh Tha'allah. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, buku ini memiliki arti Gerbang Kesuksesan. Tak jauh beda dengan buku pertama, buku ini terdiri dari 10.551 halaman dengan berat 45 kg. Buku yang memiliki panjang 57 cm ini
5Rekomendasi Buku buat Kamu yang Baru Belajar Saham, Beli, yuk! Beberapa tahun terakhir, di toko buku, banyak terpampang buku-buku tentang saham. Mungkin, ini sejalan dengan kenaikan jumlah investor pasar modal Indonesia yang meningkat dalam 2 tahun terakhir. Menurut Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), pada akhir Desember 2021, jumlah
Substansipembahasan di dalam buku referensi yang ditulis dosen adalah membahas satu bidang ilmu saja. Buku referensi bisa dijadikan pegangan dosen saat mengajar dengan metode pembelajaran yang terbimbing (membutuhkan bimbingan dosen secara langsung).
Isisubtansi dalam buku hanya membahas satu bidang ilmu saja. Tebal buku paling sedikit 40 lembar dan berukuran standar unesco ukuran min 15.5 cm x 23 cm. Dapat digunakan sebagai referensi, citasi, dan dapat ditulis dalam daftar referensi ilmiah. 3. Buku Diktat
Bukudi atas membahas bidang a. Teknik pertanian b. Teknik bercocok tanam c. Wirausaha di bidang tanaman dalam pot d. Teknik melestarikan lingkungan Kunci Jawaban : c. Soal PAT Bahasa Indonesia Kelas 8 Semester 2 dan Jawabannya 35. Perhatikan wacana berikut ini! Di dalam buku ini terdapat berbagai keterampilan dasar dalam bercocok tanam.
Yv8mc. 369 393 490 381 226 488 96 431 194
buku di atas membahas bidang